hasbunallah

hasbunallah

Sunday, January 31, 2021

DIALOG MANUSIA DENGAN AL QUR'AN TENTANG MUSIBAH (COVID-19)

 

Isi kandungan posting ini saya perolehi daripada mesej yang dipanjangkan oleh sahabat dalam satu group. Saya dapati ianya amat berguna untuk kita sama-sama hayati. Semoga Allah memberikan pahala kepada orang yang menyusun mesej ini:

 

Manusia bertanya kepada Sang Khaliq :

 

Ya Allah, apakah gerangan yang sedang menimpa kami saat ini ?

Al Qur'an menjawab :

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَىۡءٍ۬ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٲتِ‌ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ (١٥٥)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan” (QS. Al-Baqarah : 155)

 

Mengapakah kami harus diuji dengan wabah corona seperti ini ?

Al Qur'an menjawab :

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ (٢)

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ?” (QS. Al-Ankabut : 2)

 

Untuk apa sesungguhnya ujian ini, ya Allah ?

Al Qur'an menjawab :

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِ‌ۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلۡبَهُ ۥ‌ۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬ (١١)

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah ; barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke (dalam) hatinya” (QS. At-Taghabun :11)

 

Namun, mengapa harus terjadi pada kami ?

Al Qur'an menjawab :

وَلَقَدۡ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ‌ۖ فَلَيَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱلۡكَـٰذِبِينَ (٣)

“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta" (QS. Al-Ankabut : 3)

 

Dari mana datangnya musibah ini ya Allah ?

Al Qur'an menjawab :

 قُلۡتُمۡ أَنَّىٰ هَـٰذَا‌ۖ قُلۡ هُوَ مِنۡ عِندِ أَنفُسِكُمۡ‌ۗ

“Dari mana datangnya ini ?” Katakanlah: “Itu dari dirimu sendiri” (QS. Ali Imran: 165)

 

Tapi ya Allah, wabah ini sungguh buruk bagi kami….

Al Qur'an menjawab :

وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّكُمْ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ شَرٌّ۬ لَّكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ (٢١٦)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu ; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah : 216)

 

Telah sesak nafas kami, berat hidup kami, gara-gara wabah ini….

Al Qur'an menjawab :

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286)

 

Kami tidak bisa bekerja ya Allah, kami dikurung di rumah saja, kami tidak bisa berbuat apa-apa….

Al Qur'an menjawab :

وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ (١٣٩)

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 139)

 

Terkadang, wabah ini memberikan tekanan yang demikian dahsyat kepada kami. Rasanya kami telah menyerah kalah. Sebagian dari kami bahkan telah berputus asa.

Al Qur'an menjawab :

 لَا تَاْيْئَسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَـٰفِرُونَ (٨٧)

 

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" (QS. Yusuf : 87).

قَالَ وَمَن يَقۡنَطُ مِن رَّحۡمَةِ رَبِّهِۦۤ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ (٥٦)

“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat” (QS. Al-Hijr: 56)

 

Kami menjadi gelisah, tidak tenang, karena beban berat yang kami hadapi akibat wabah ini….

Al Qur'an menjawab :

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِ‌ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطۡمَٮِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ (٢٨)

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’du: 28)

 

Di saat sempit seperti ini, masih adakah jalan keluar bagi kami ? Masih adakah pintu rezeki untuk menyambung hidup kami ya Allah ?

Al Qur'an menjawab :

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرً۬ا (٤)

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. Ath-Thalaq: 4)

 

Tapi, perusahaan sudah memotong gaji kami. Bahkan sebagian dari kami, sudah tidak memiliki pekerjaan lagi. Siapa yang akan memberikan rezeki kepada kami ?

Al Qur'an menjawab :

وَمَا مِن دَآبَّةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya" (QS. Hud: 6)

 

Sudah selama ini kami menjalani kebijakan Stay At Home. Rasanya sudah tidak kuat untuk terus menerus dikurung di dalam rumah. Lelah ya Allah. Sungguh kami tidak tahu, sampai kapan suasana ini….

Al Qur'an menjawab :

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ (٢٠٠)

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imran : 200)

 

Mengapa Engkau menyuruh kami untuk bersabar ?

Al Qur'an menjawab :

وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّـٰبِرِينَ (١٤٦)

“Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran : 146)

 

Adakah balasan atas kesabaran kami ya Allah ?

Al Qur'an menjawab :

وَلَنَجۡزِيَنَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُوٓاْ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٩٦)

“Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan” (QS. An-Nahl : 96)

 

Alhamdulillah. Seberapa banyakkah pahala yang akan Engkau berikan kpd kami ?

Al Qur'an menjawab :

‌ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٍ۬ (١٠)

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zumar : 10)

 

Masya Allah… Lalu bagaimana nasib kami kelak di akhirat ya Allah ?

Al Qur'an menjawab :

وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ يَدۡخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِّن كُلِّ بَابٍ۬ (٢٣) سَلَـٰمٌ عَلَيۡكُم بِمَا صَبَرۡتُمۡ‌ۚ فَنِعۡمَ عُقۡبَى ٱلدَّارِ (٢٤)

“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (surga),(sambil mengucapkan) ‘Selamat untuk kalian atas kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (QS. Ar-Ra’du : 23-24)

 

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah...

 

Sekarang kami tenang ya Allah, kami ridha dengan ketentuan-Mu, kami bersabar dengan ujian-Mu.

Al Qur'an menjawab :

‌ۖ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ‌

 “Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya” (QS. Al-Bayyinah : 8)

وَرِضۡوَٲنٌ۬ مِّنَ ٱللَّهِ أَكْبَرُ‌ۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (٧٢)

“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar" (QS. At-Taubah : 72)

 

Kesemua ini Khazanah dari Al Qur'an

 

Oleh itu....

 

Perbanyakkan membaca al-Quran dan memerhatikan terjemahannya agar faham akan wahyu dari Allah untuk sekalian manusia. Agar menjadi penyuluh dan petunjuk untuk mencari kebenaran yang sebenar...

Monday, August 17, 2020

Hilangnya Sebutir Permata: Al-Muhaddisth Al-Musnid Al-Mu`arrikh Ar-Rawiyyah

 

Pada hari Jumaat 14 Ogos 2020 yang lalu, kita dikejutkan dengan berita pemergian seorang ulama hebat yang digelar sebagai Musnid Asia Tenggara kerana beliau mempunyai sanad-sanad ilmu dan hadis yang banyak daripada pelbagai guru.

Beliau adalah Al-Muhaddisth Al-Musnid Al-Mu`arrikh Ar-Rawiyyah Al-Faqih Al-Usuli Syeikh MUHAMMAD HUSNI GINTING Bin Muhammad Hayat Ginting Bin Muhammad Ilyas Ginting Bin Muhammad Soleh Ginting al-Besitani Al-Langkati As-Syafi`i Al-Musthafawi Al-Husofy Al-Azhari.

Saya sempat berguru dengan beliau dan sempat mengambil beberapa ijazah sanad daripada beliau semasa sesi daurah yang diadakan di Kelantan. Bahkan kami ada group khas untuk mengkoordinasi jadual beliau semasa di Kelantan.

Beliau seorang yang mesra dan mudah didekati. Pemurah dengan ilmu dan suka mengijazahkan sanad-sanad ilmu kepada murid-murid beliau. Beliau seorang ulama yang mempunyai wawasan yang jauh berkaitan dengan ilmu sanad dan periwayatan hadis. Kali terakhir jadual beliau datang ke Kelantan untuk sesi daurah adalah pada awal bulan Mac baru-baru ini. Namun terpaksa dibatalkan kerana pendemik Covid 19.   

Semoga Allah mencucuri rahmat yang melimpah ruah kepada rohnya dan diletakkan disamping para syuhada dan solehin.

 

BIOGRAFI LENGKAP

Musnid Asia Tenggara atau Musnid Masyriq Aqsho

Nama Lengkap:

 

Al-Muhaddisth Al-Musnid Al-Mu`arrikh Ar-Rawiyyah Al-Faqih Al-Usuli Syeikh MUHAMMAD HUSNI GINTING Bin Muhammad Hayat Ginting Bin Muhammad Ilyas Ginting Bin Muhammad Soleh Ginting al-Besitani Al-Langkati As-Syafi`i Al-Musthafawi Al-Husofy Al-Azhari.

Nama Ayah:

Muhammad Hayat Ginting Bin Muhammad Ilyas Ginting Bin Muhammad Soleh Ginting.

Nama Ibu :

Zubaidah Hasibuan Binti Muhammad Ya`qub Hasibuan Bin Abdul Qahar Hasibuan.

Dilahirkan di Besitang Langkat Sumatera Utara Indonesia pada tanggal 26 Zulqa`idah 1400 hijriyah bertepatan tanggal 6 oktober 1980.

Membaca al-Qur`an dan mengkhatamkannya kepada Ustazah Siti Jeniyyah pada tahun 1990 M.

Pendidikkan Formal beliau :

1.         Menamatkan pengajiannya di Maktab Islamiyyah Bukit kubu Besitang pada tahun 1991.

2.        Menamatkan pendidikkan sekolah dasar di SD Negeri No 050780 Bukit Kubu Besitang.

3.  Pada tahun 1993 melanjutkan pendidikkannya di Pondok Pesantren Musthafawiyyah Purba Baru.

4.        Mendapat iijazah Stanawiyyah tanggal 31 Mei 1996 M .

5.    Mendapatkan ijazah Tsanawiyah pondok pesantren Musthafawiyah pada tahun 1997M.

6.        Pada tanggal 29 Mei 1999 beliau berhasil mendapatkan ijazah Aliyyah.

7.        Sementara pada tahun 2000 beliau berhasil menamatkan pendidikan Pondok pesantren Musthafawiyah Purba Baru dan termasuk dari sepuluh besar dari kurang lebih tujuh ratus pelajar yang menamatkan pendidikkannya ketika itu.

8.        Pada bulan September tahun 2000 beliau melanjutkan pendidikkannya di Fakultas Syari`ah Wal Qanun di University al-Azhar Syarif.

9.        Dan berhasil meraih ( Lisence )Syari`ah Islamiyah Azhar Syarif pada tahun 2004.

10.     Dan berhasil mendapat Ijazah Defloma Master Ma`had Ali Darasat Islamiyah Kairo pada tahun 17 Januari 2007 M.

11.  Pada tahun 2007/2008 beliau masuk Fakultas Usuluddin Wa Dakwah University al-Azhar.

12.     Pada tahun 2011 beliau berhasil mendapatkan Lisence untuk kali yang kedua dari Fakultas Usuluddin jurusan Hadits Syarif dan ilmunya di Universit al-Azhar.

 

Sementara pendidikkan Non Formal beliau adalah :

1.         Pada tahun 1994 bertemu dengan Syeikh Abdul Malik Raihan al-Mandili dari Pasar Maga dan mengaji dengan beliau sehingga mengkhatamkan kitab Arba`in Nawawiyyah, Matan Ghayah Wa Taqrib,Matan Bidayah Wal Hidayah, Matan Arba`in Syeikh Ismail Zein al-Yamani, dan Syeikh Raihan memberikan ijazah Ammah kepadanya.

2.        Pada tahun 1995 mulai mengikuti pengajian Syeikh Ibrahim Zannun Lubis al-Mandili sampai tahun 2000, beliau mengikuti pengajian kitab Mukhtasor Sohih Bukhari Abi Jamroh, Hasyiyah Bajuri, Maraqil Ubudiyyah Syarah Bidayah Wal Hidayah,dan Manasik Haji, dan SYeikh Ibrahim Zannun memberikan ijazah ammah kepada beliau.

3.      Mengikuti pengajian dengan secara khusus kepda Syeikh Mahmuddin Pasaribu, ketua Majlis Ulama daerah Mandailing Natal , guru besar di Musthafawiyah,dan Ro`is Syura Nahdhatul Ulama Sumatra Utara, beliau mengikuti pengajian Jami` Durus al-Arabiyyah, Kawakibud Duriyyah, Syarah Ibnu Aqil, I`anatut Tholibin, Hasyiyyah Syarqawi, al-Azkar Nawawiyyah, Jam`ul Jawami` dan lain-lainnya, Syeikh Mahmuddin Pasaribu juga memberikan ijazah Ammah kepada beliau.

4.        Mengikuti pengajian Fathul Majid, Dala`ilul Khairat, Syarah Matan Sullam ( ilmu Mantiq ) kepada Syeikh Mukmin Aali Ruhum al-Mandili, dan Syeikh Mukmin memberikan ijazah Ammah kepada beliau.

5.        Mempelajari ilmu falak dan hisab bulan kepada Syeikh Usman bin Daud an-Naqsyabandi di Nabundong, dan beliau mendapat ijazah khusus dai Syeikh Usman.

Dan masih banyak lagi buku-buku yang beliau baca kepada guru-guru besar di Indonesia.

 

Sementara di luar negeri :

 

1.         Beliau mengikuti pengajian kitan Matan Ghayah Wa Taqrib, Matan Zubad, Tafsir al-Qur`an kepada Mufti Mesir Profesor Doktor Ali Jum`ah al-Azhari, dari tahun 2003.

2.        Beliau telah mengikuti pengajian Sohih Bukhari kepada Syeikh Muhammad Ibrahim Abdul Ba`its al-Kattani, beliau juga menghadiri kitab Muwatto`, Fawa`idul Jalilah, Syeikh Muhammad Ibrahim al-Kattani memberikan ijazah Ammah kepada beliau,.

3.        Membaca Sohih Bukhari dan Sohih Muslim kepada Profesor Doktor Syeikh Muhammad Mahmud Abu Hasyim al-Azhari (Dekan Fakultas Usuluddin dan Dakwah) dan mendapatkan ijazah ammah dari beliau.

4.        Mengikuti pengajian Tsulatsiyyat Bukhari, Awa`il Ajluniyyah, Syama`il Muhammadiyyah Lit Tirmizi, Sunan Tirmizi kepada Syeikh Usamah bin Sayyid bin Mahmud al-Azhari dan mendapatkan ijazah darinya.

5.        Mengikuti pengajian kitab Mu`atto`Imam Malik dan Musalsaltul Asyarah kepada Syeikh Malik bin Arabi Sanusi.

6.        Membaca seluruh kitab Matan Arba`in Nawawiyyah kepada Syeikh Abdul Mannan al-Bakistani al-Madani.

7.        Mengikuti pengajian kitab Tahzib Misykatil Masobih, Awa`il Wa Awakhir,Tahzib Adabul Mufrad, Nasikh Wa Mansukh,Manaqibu Syafi`i, Adabul Musofahat, Musalsalat, Mahdi Muntazhor, Al-Ihathoh Fi Masa`ili Haidhi Wa Al-Istihadhah dan lain-lainnya kepada Syeikh Muhammad Nuruddin al-Banjari.

8.        Mengikuti pengajian Fathul Qarib Mujib, Riyadhus Solihin, Risalah Imam Abu Daud Ila Ahli Makkah, Awail Sunbuliyah dan lain-lainnya kepada Syeikh Mahmud Said Mamduh Syaikul Hadis Muhaddis dan Musnid Mesir.

9.        Mengikuti pengajian Syama`il Muhammadiyah, Nuzhatun Nazhor dan musalsalat kepada Syeikh Sayyid Ibrahim bin Abdullah al-Ahsa`i.

10.     Mengikuti pengajian kitab Matan Rahabiyyah dan Musalsalat kepada Syeikh Muhammad Abdurrahim Jad Badaruddin.

11.      Mendengarkan sejumlah Musalsalat dari Syeikh Muhammad Husni Thamrin al-Banjari.

12.     Membaca kitab Sunan Ibnu Majah, Nuzhatu an-Nazhor, Thulathiyat Bukari, Awail Sunbuliya, Alfiyah al-Athar Imam Sayuti dan hadis musalsal kepada Muhaddis Syeikh Musthafa an-Nadawi.

13.     Membaca Sohih Bukhari dan Sunan Abu Daud kepada muhaddis Syeikh Najah Awadh Shiyam al-Mansuri.

14.     Membaca Alfiyah Atsar karangan Imam Sayuti kepada Syeikh Majid Hamid al-Iraqi.

15.     Membaca sebahagian Sohih Muslim kepada Muhaddis Syeikh Nuruddin Iter Ad-Damsyiqi di Sahah Bani Amir.

16.     Membaca sebagian Sohih Muslim kepada Muhaddis Syeikh Muhammad Awamah.

17.     Membaca Matan Arba`in An-Nawawiyah kepada Syeikh Sami Anwar Al-Qadiri. Dan lain-lain.

18.     Mendengarkan Tsulatsiyaat Bukhari, Awail Wa Awakhir Kutubus Sittah, sebahagian Sohih Bukhari , Mu`atto` Imam Malik dan Musnad Imam Syafi`i kepada Syeikh Isom Anas Ziftawi.

19.     Membaca Alfiyah Hadis Imam Sayuti kepada Syeikh Majid Hamid Al-Iraqi.

 

Mengambil Tarekat Syazuliyyah al-Husofiyyah :

1.         Syeikh Abdurrahman Jauhar Al-Kumannuri.

2.        Syeikh Mahmud Hamid Awadh as-Syarqawi al-Husofy.

3.        Syeikh Abdul Hadi Quluyubi As-Syarqawi.

Aktivitas :

1.         Muqaddim Tarekat Husofiyyah asy-Syazuliyyah untuk Daerah Asia Tenggara dan sekitarnya.

2.        Pemimpin Sahah Husofiyah di Zaqaziq Mesir.

3.        Peneliti sanad dan Tsabat.

4.        Memberi cermah agama, pengajian di Mesir, Malaysia dan Indonesia.

5.        Pendiri pondok pesantren al-Husniyah.

6.        Guru pengajian di Pondok Ledang Johor Baru.

7.        Guru pengajian di Darul Hasani Bangi Malaysia.

8.        Guru pengajian thurath di Universitas Kebangsaan Malaysia Bangi

Beliau di gelar Musnid Asia Tenggara oleh para guru-gurunya.

Beliau mendapat ijazah Ammah lebih dari tiga ratus ulama besar di dunia baik dari Makkah, Madinah, Mesir, Suria, Lubnan, Yordania, Pakistan, India, Libya, Maroko, Indonesia, Malaysia, Thailand dan lain2.

Diantara guru-guru beliau yang memberikan ijazah ammah :

A - Makkah:

1.         Syeikh Sayyid Muhammad Alawi Al-Malik wafat 1425 H.

2.        Syeikh Ahmad Damanhuri Al-Banteni wafat 1426 H.

3.        Syeikh Ahmad Bin Husein Siraj Fathoni wafat 1430 H.

4.        Syeikh Ahmad Bin Abdullah Ar-Ruqaimi.

5.        Syeikh Abdus Syakur Bin Hasyim Al-Burmawi.

6.        Syeikh Sayyid Nabil Hasyim Al-Ba`alawi.

7.        Syeikh Abu Alawi Hamid Alawi Al-Kaaf.

8.        Syeikh Muhammad Amin bin Abdullah Al-Harari.

9.        Syeikh Majid bin Sa`id Rahmatullah Al-Hindi.

10.     Syeikh Husein Abdurrahim Palembani.

 

B - Madinah Munawwarah :

1.         Syeikh Abdurrahman Abu Madhai Al-Juhani wafat 1430 H.

2.        Syeikh Habib Zein Bin Ibrahim Sumeit Ba`alawi.

3.        Syeikh Rahmatullah Bin Abdul Ghani.

4.        Syeikh Muhammad Said Bin Walid Tholah.

5.        Syeikh Muhammad Humaidah Al-Madani.

6.        Syeikh Malik Ibnu Arabi Sanusi.

7.        Syeikh Kh Abdullah Bin Muhammad Demfo.

8.        Syeikh Muhammad Husein Aidrus.

9.        Syeikh Ahmad Bin Abdul Malik `Asyur.

10.     Syeikh Abdul Qadir Al-Jaili Bin Muhammad Ahmad Al-Mahi.

 

C - Mesir :

1.         Syeikh Muhammad Sa`ad Badran Al-Qauqji wafat 1428 H.

2.        Syeikh Ahmad Mukhtar Ramzi Al-Masri wafat 1433 H.

3.        Syeikh Judah Mahdi An-Naqsyabandi wafat 1432 H.

4.        Syeikh Ali Jum`ah Al-Azhari.

5.        Syeikh Mahmud Sai`d Mamduh.

6.        Syeikh Muhammad Ibrahim Abdul Ba`its Kattani.

7.        Syeikh Ahmad Umar Hasyim.

8.        Syeikh Ahmad Ma`bad Abdul Karim.

9.        Syeikh Ahmad Muhammad Hafizh At-Tijani.

10.     Syeikh Ali Muhammad aufiq An-Nahas.

11.      Syeikh Najah Shiyam Al-Mansuri

12.     Syeikh Abdul Qadir Awadh Al-Qauqji Al-Mansuri

13.     Syeikh Musthafa An-Nadwi Al-Mansuri

14.     Syeikh Yusri Rusydi Al-Qahiri

15.     Syeikh `Ishom Ziftawi Al-Azhari

16.     Syeikh Sa`ad Sa`ad Jawisy Al-Azhari

17.     Syeikh Rif`at Abdul Muthalib Al-Qahiri

18.     Syeikh Usamah Bin Sayyid Al-Azhari

19.     Syeikh Usamah Bin Sayyid At-Tidi

20.    Syeikh Ibrahim Asmawi Al-Azhari

21.     Syeikh Ahmad Bin Muhammad Sa`ad Badran Al- QAuqji

22.    Syeikh Ridha Zakaria Al-Azhari

23.    Syeikh Solahuddin At-Tijani

24.    Syeikh Asyrof At-Tijani

25.    Syeikh Abdul Ghani Bin Soleh Al-Ja`fari

 

D - Indonesia :

1.         Syeikh Ali Hasan Ahmad Ad-Daari wafat 1419 H.

2.        Syeikh Ali Akbar Marbun.

3.        Syeikh Abdul Malik Rayhan Bin Abdul Qadir Al-Mandili.

4.        Syeikh Ahmad Toyyib Bin Abdurrahim Al-Mandili.

5.        Syeikh Muhammad Husni Tamrin Al-Banjari wafat 1435 H.

6.        Syeikh Abdul Ba`its Abdul Hamid Al-Mandaili.

7.        Syeikh Mawardi bin Syeikh Abdul Wahab Al-Mandili.

8.        Syeikh Ibrahim Zannun Bin Sutan Al-Mandili.

9.        Syeikh Ali Amri Bin Mampak Al-Mandili.

10.     Syeikh Abdurrahman Bin Nu`man An-Nadwi Al-Mandili.

11.      Syeikh Ahmad Marwazi Al-Betawi

12.     Syeikh Ahmad Zawawi Bin Mas`ud Al-Betawi

13.     Syeikh Mu`adz Bin Jailani Al-Betawi

14.     Syeikh Alawi Bin Muhammad Zein Al-Betawi

15.     Syeikh Abdul Ghaffar Bin Abdu As-Syakur Al-Banjari

16.     Syeikh Abdul BAsith Bin Ibrahim Al-Banjari

17.     Syeikh Mu`adz Bin Abdul Hamid Al-Banjari

18.     Syeikh Aswan Syamsuddin Al-Banjari

19.     Syeikh Nur Syahid RAmli Bin Abi Al-Hasan Al-Banjari

20.    Syeikh Ahmad Nawawi Bin Marfu` Al-Banjari

21.     Syeikh Ahmad Sya`rani Bin Muhammad Toyyib Al-Banjari

22.    Syeikh Muhammad Hatim Bn Salman Al-Banjari

23.    Syeikh Muhammad Hudhari Bin Ali Al-Banjari

24.    Syeikh Syamsuddin Bin Ibrahim Al- Banjari

25.    Syeikh Muhammad Sobron Bin Afandi Al-Banjar

26.    Syeikh Muhammad Syukri Unus Al-Banjarii

27.    Syeikh Maimu Bin Zubair As-Serani Al-Jawi

28.    Syeikh Abdul Jalil Bin Bakri Rasyid Al-Manduri

29.    Syeikh Fakhru Razi Bin Qasim Al-Jambi As-Sumatri

 

E - Yaman :

1.         Syeikh Habib Salim Bin Abdullah As-Syathiri.

2.        Syeikh Habib Ali Bin Husein Al-Aidid.

3.        Syeikh Habib Umar Bin Muhammad Salim Hafizh.

4.        Syeikh Habib Zaid Bin Abdurrahman Bin Yahya.

5.        Syeikh Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri.

6.        Syeikh Habib Umar Al-Jailani.

7.        Syeikh Muhammad Bin Ali As-Son`ani.

8.        Syeikh Habib Muhammad Bin Ali Bin Abdul Qadir Al-Habsyi.

9.        Syeikh Muhammad Bin Abu Bakar Badzib.

10.     Syeikh Habib Muhammad Bin Saqaaf Bin Ali Al-Kaaf.

 

F - Malaysia :

1.         Syeikh Hasyim Bin Abu Bakar wafat 1432 H.

2.        Syeikh Muhammad Soleh Bin Usman Jalaluddin Al-Fulfilani wafat 1433 H.

3.        Syeikh Soleh Bin Musa Al-Qadahi.

4.        Syeikh Datok Abdul Hamid Bin Abdurrahman Al-Jarumi wafat 1434.

5.        Syeikh Muhammad Toyyib Bin Haji Che` Teh Al-Qadahi.

6.        Syeikh Abdul Aziz Hanafi Bin Husein Al-Qadahi.

7.        Syeikh Muhammad Jamil Sidqi Al-Jarumi.

8.        Syeikh Abdul Aziz Syafi`i Al-Fathoni.

9.        Syeikh Ahmad Fahmi Zamzami Al-Banjari .

10.     Syeikh Hamzah Bin Muhammad Al-Kelantani

11.      Syeikh Muhammad Nuruddin Bin Ismail Al-Kelantani

12.     Syeikh Muhammad Bin Ali Awang Al-Kelantani

13.     Syeikh Abdurrahim Bin Ahmad Bin Muhammad Al-Kelantani

14.     Syeikh Ismail Bin Yusuf Al-Kelantani

15.     Syeikh Ismail Bin Soleh Al-Kelantani

16.     Syeikh Abdul Basith Bin Abdurrahman Al-Kelantani

17.     Syeikh Wan Umar Bin Wan ISmail Al-Kelantani

18.     Syeikh Abdullah Bin Daud Al-Kelantani

19.     Syeikh Sulaiman Bin Che` Engah Al-Kelantani wafat 1434 H

20.    Syeikh Harun Bin Awang Al-Kelantani

 

G - Suriah :

1.         Syeikh Muhammad Sa`id Hani Kahil.

2.        Syeikh Majd Ahmad Makki.

3.        Syeikh Muhammad Sa`aduddin Al-Haddad.

4.        Syeikh Muhammad Nuruddin Ittir.

5.        Syeikh Muhammad Abu Al-Huda Al-Ya`qubi.

6.        Syeikh Muhammad Mathrohji Al-Qadiri.

7.        Syeikh Muhammad Rajab Deib.

8.        Syeikh Muhammad Awwamah Al-Halabi.

9.        Syeikh Ahmad Mazhhar Bin Abdul Jalil Al-`Izzi.

10.     Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi.

 

H - Lubnan :

1.         Syeikh Malik Bin Khalid.

2.        Syeikh Yusuf Bin Abdurrahman Al-Mar`asyli.

3.        Syeikh Yusuf Muhyuddin Al-Bukhuri Ad-Darqawi.

4.        Syeikh Muhammad Bin Abdullah As-Sya`aar.

5.        Syeikh Abdul Hamid Bin Munir Syanuhah.

6.        Syeikh Qasim Bin Ali Bin Sa`id.

 

I - Pakistan :

1.         Syeikh Khalid Bin Husein Al-Pakistan wafat 1430 H.

2.        Syeikh Hafizh Tsana`ullah Az-Zuhdi.

3.        Syeikh Saifurrahman Bin Abdul Malik Al-Muhannad.

4.        Syeikh Ali Ahmad As-Sandeliwi Bin Miyan.

5.        Syeikh Muhammad A`zham SyahJamali Jisyti.

6.        Syeikh Syeikh Muhammad Bin Usman Bin Muhammad.

7.        Syeikh Abdul Manan Bin Alamuddin Al-Pakistani.

 

J - Iraq :

1.         Syeikh Basyar Bin `Awad Bin Ma`ruf.

2.        Syeikh Akram Abdul Wahab Al-Mosuli.

3.        Syeikh Majid Bin Hamid Bin Haraz.

4.        Syeikh Mahir Bin Yasin Al-Fahal.

 

K - Libya :

1.         Ratu Fatimah Syifa` Binti Syarif Ahmad As-Sanusiah wafat 1430 H.

2.        Syeikh Nafi` Bin Sayyid Arabi As-Sanusi.

3.        Syeikh Muhammad `Awadh Manqusy.

 

L - India :

1.         Syeikh Muhammad Rabi` An-Nadwi.

2.        Syeikh Habibullah Qurban Al-Hindi.

3.        Syeikh Khalid Marghub Bin Muhammad Amin.

 

M - Maroko :

1.         Syeikh Abdullah Bin Abdul Qadir At-Talidi.

2.        Syeikh Sayyid Idris Muhammad Bin Jafar Al-Kattani.

3.        Syeikh Abdur Rahman Bin Muhammad Abdul Hayy Al-Kattani

 

N - Bahrain :

1.         Syeikh Ibrahim Bin Rasyid Al-Muraikhi.

2.        Syeikh Naji Bin Rasyid Al-Arabi.

 

O - Turki :

1.         Syeikh Mahmud Afendi An-Naqsyabandi.

2.        Syeikh Muhammad Amin Siraj Al-Turki

 

P - Nigeria :

1.         Syeikh Ibrahim Soleh Bin Yunus.

 

Diantara hasil karangan beliau adalah :

1.         Al-Ayatul Mufasholat Fi al-Ahadisi al-Musalsalat

2.        Ghayatur Rusukh Fi Mu`jami Syuyukh.

3.        Asanidul Jawiyyin.

4.        Awailul Langkatiyyah.

5.        Arba`una Hadisan Min Sohih Bukhari `An Riwayati Abi Hurairah.

6.        Arba`una Hadisan An Arba`in Kutuban An Arba`in Syaikhan.

7.        Asanidul Kutubil Asyarah,.

8.        Bulughul Amani Fi Man Rawa An Syeikh Muhammad Abdul Hayy al-Kattni.

9.        Tobaqatu Syazuliyyah al-Kubra.

10.     Ittihaful Akabir fi Asanidi Syeikh Abbdul Qadir.

11.      Arba`una Musthafawiyah.

12.     Arba`una Al-Azhariyyah.

13.     Arba`una Al-Jawiyyah.

14.     Arba`una al-Langkatiyah.

15.     Al-Muntakhab Minal Musalsalat.

16.     Dan lain-lain.

 

Muhaddis Syeikh Usamah Said Mahmud al-Azhari , Muhaddis Syeikh Ishom Anas an-Naqsyabandi, Syeikh Majid Iraqi dan lain-lainya menggelar beliau sebagai Musnid Asia Tenggara.

Syarat-syarat yang telah ada didalam gelar Musnid Asia Tenggara:

1.         Banyaknya jumlah guru yang terdiri dari ulama barat dan timur dunia

2.        Ketinggian sanad yang tidak di miliki oleh orang lain.

3.        Karangan dalam mu`jam Syuyukh.

4.        Karangan didalam kitab Thabat dan Fahras

5.        Yang mengambil ijazah dari Muhammad Husni terdiri dari negara Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Brunai Dar Salam, Mesir, Pakistan, India, Iraq,Bahrain, Maroko dan lain-lain.